Kepala Desa Mojotengah, Darwanto mengucapkan terima kasih kepada KMBS telah membantu meningkatkan kualitas penduduk Desa Mojotengah. Semangat pendidikan desa ini memang dapat dikatakan sangat kurang, karena faktor ekonomi dan transportasi menuju sekolah mereka sangat jauh.
“Banyak dari mereka yang memilih pernikahan dini dan bekerja untuk melangsungkan hidup,” ungkap Darwanto.
Sementara itu, Ketua Umum KMBS Periode 2021-2022, Tubagus Muhammad Hasanuddin Labbay mengatakan bahwa, GPD tahun ini menitikberatkan pada pendidikan terhadap masyarakat mengenai pentingnya pendidikan, baik formal maupun non formal sebagai upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami berusaha menjembatani pemuda pemudi Desa Mojotengah untuk mencapai pendidikan berkualitas dengan memberikan informasi beasiswa pendidikan,” ujar Tubagus.
Ia menambahkan, selain fokus pada pendidikan, GPD juga memfasilitasi pemateri ahli di bidang budidaya kopi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat, yaitu Bapak Burohim, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat.
Program GPD yang dilaksanakan satu tahun, pada jilid 11 ini tidak hanya terfokus pada sosialisasi pendidikan dan pelatihan kopi, tapi juga diisi dengan pengajian dan lomba antar Madrasah Diniyah (Madin) se-Desa Mojotengah, Kecamatan Reban, Batang dengan tujuan meningkatkan kualitas penduduk.
Ketua Pelaksana GPD jilid 11, Ulil Absor Ar Robbany menuturkan kegiatan GPD terfokus pada pelajar dan sumber daya alam. Akan tetapi, bukan berarti meninggalkan lingkungan lain dari lapisan masyarakat maupun tua. Rencana selanjutnya akan ada tindak lanjut dari KMBS, terlebih pada program pendidikan. Kami akan berusaha memfasilitasi setiap siswa yang semangat untuk melanjutkan studi.
“Masyarakat sangat antusias dengan adanya gerakan pendidikan desa dan akan terus menjaga penjaga pembangunan warga Batang,” ucap mahasiswa Ilmu Hukum tersebut.
Ulil berharap, semoga dengan dedikasi dan semangat holopis yang kita bangun menjadikan hiroh berbeda dari masyarakat. Apalagi di era digital secara adanya bonus demografi yang menuntut pendidikan harus diperjuangkan dengan berbagai upaya.
“Dalam artian, GPD bukan program seremonial belaka, tetapi sebagai bukti dari setiap konsep yang sistematis,” pungkasnya.
Pawarta : Septy Aisyah
0 Comments:
Posting Komentar